BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Tengah

Peralatan MKKuG

Nama Alat
Fungsi Peralatan

Taman Alat Stasiun Klimatologi Jawa Tengah

Taman alat adalah sebidang tanah datar pada dataran terbuka yang merupakan tempat untuk menempatkan alat-alat meteorologi/ klimatologi dengan luas 40 x 60 m. Sebuah stasiun klimatologi akan dilengkapi peralatan yang digunakan dalam pengamatan guna mendapatkan data iklim. Peralatan tersebut akan ditempatkan pada suatu lokasi khusus yang disebut taman alat. World Meteorological Organization (WMO) menegaskan bahwa taman alat baik pada stasiun klimatologi, stasiun agrometeorologi ataupun stasiun pengamatan lainnya harus diberi pagar guna menghindari gangguan baik dari hewan ataupun manusia. 

PSYCHROMETER STANDAR

Psychrometer Standar (Termometer Bola Basah dan Bola Kering) merupakan perangkat yang berfungsi untuk mengukur kelembaban relatif udara. Pada psikrometer menggunakan dua buah termometer sebagai komponen utamanya. Termometer pertama merupakan termometer bola kering yang digunakan untuk mengukur suhu udara biasa, sedangkan termometer yang kedua merupakan termometer bola basah yang digunakan untuk mengukur suhu udara jenuh atau lembab.

  1. Thermometer Bola Basah (BB)

  2. Thermometer Bola Kering (BK)

  3. Thermometer Maximum ( °C ) Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu maksimum. Pengamatan suhu udara menggunakan Thermometer Maximum dilakukan untuk mendapatkan data suhu udara tertinggi dalam satu hari. Perbedaan Thermometer ini dengan Thermometer biasa adalah terdapat bagian sempit padatabung dekat bola thermometer, Thermometer ini menggunakan air raksa. Pengamatan dilakukan setiap jam 18.00 WIB. Baca skala temperatur dengan melihat ujung air raksa dalam derajat dan 0,1 derajat Celcius.

  4. Thermometer Minimum ( °C ) Alat ini berfungsi untuk mengukur temperatur yang rendah, karena alkohol mempunyai titik beku rendah merupakan penghantar yang baik, maka digunakan alkohol bukan air raksa. Pengamatan suhu udara menggunakan Thermometer Minimum dilakukan untuk mendapatkan data suhu udara terendah dalam satu hari. Pengamatannya dilakukan setiap jam 07.00 dan 14.00 WIB. 

  5. Piche Evaporimeter, Mengukur penguapan dalam ruang ( mm ) Piche Evaporimeter terbuat dari gelas dengan panjang kurang lebih 20 cm dan diameter 1,5 cm. Pipa gelas tertera skalanya menyatakan volume air dalam cm3. Piche Evaporimeter dibaca tiga kali sehari, yaitu pada jam 07.30 WS, 13.30 WS, dan 17.30 WS. Jika air dalam pipa gelas tinggal seperempat gelas, dilakukan pengisian air ke dalam pipa gelas. Penggantian filter dilakukan jika filter kotor. Kegiatan penggantian filter atau pengisian air ini sebaiknya dilakukan setelah pengamatan dan jangan lupa untuk mencatat data posisi awal skala setelah penambahan air.

TERMOMETER TANAH

Mengukur Suhu Tanah ( °C )

Termometer tanah merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur temperatur atau suhu tanah pada masing-masing kedalamannya. Terdiri dari dua jenis berdasarkan jenis tutupannya, termometer tanah rumput pendek dan termometer tanah gundul.

Ada dua tipe termometer tanah yang digunakan meski sama-sama menggunakan termometer air raksa, yaitu:

1. Termometer tanah berbengkok

2. Termometer tanah dalam tabung

Pengamatan suhu tanah dilakukan pada kedalaman  

0 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, 100 cm

Pengamatan/pengukuran suhu tanah di Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, dilaksanakan pada jam 07.30, 13.30, dan 17.30 WS (Waktu Setempat).

ACTINOGRAPH BIMETAL

Actinograph adalah alat yang mencatat intensitas radiasi gelombang pendek dari matahari dan atmosfer yang jatuh pada permukaan horizontal. Pada pemasangan di taman alat, actinograph diletakkan di tempat terbuka dengan persyaratan selama matahari berada 50 di atas horizon bumi, sinarnya harus leluasa mencapai sensor.

Penempatan pada bangku bercat putih setinggi 120 cm di atas permukaan tanah, atau di atas menara apabila sulit diperoleh tempat terbuka. Kedudukan sensor harus benar-benar terbuka. Pengukuran radiasi matahari pada actinograph menggunakan kertas pias. Pembacaan kertas pias dilakukan setiap hari setelah pemasangan dan pengangkatan kertas pias actinograph jam 07.00 waktu setempat.
Pada pias actinograph terdapat garis horizontal yang menunjukkan skala pembagian waktu, dan garis vertikal yang menunjukkan skala garis intensitas radiasi matahari dengan satuan gram calori/cm2/menit. Pembacaan kertas pias actinograph menggunakan planimeter untuk menghitung luas bentuk grafik yang tidak teratur, dengan menggunakan rumus :

Rt = Luas bidang grafik x 54,545 x K cal/cm2

Rt = Radiasi total
K = Konstanta alat atau tetapan hasil kalibrasi alat yang biasanya tertera pada label alat

GUN BELLANI

Alat pengukur total radiasi matahari selama satu hari sejak matahari terbit hinga terbenam. Alat ini tidak secara langsung mengukur radiasi matahari, tetapi melalui suatu proses penguapan zat cair terlebih dahulu. Jumlah zat cair yang diuapkan berbanding lurus dengan total radiasi matahari yang diterima. Alat Gun Bellani ini terdiri dari bagian sensor berbentuk bulat hitam yang berisikan air dan dihubungkan dengan tabung buret yang berskala dalam satuan milimeter. Radiasi yang diterima oleh sensor mengakibatkan sensor menjadi panas sehingga zat cair yang ada dalam sensor menguap, kemudian uap air ini akan mengkondensasi dibagian bawah tabung buret.
Pengamatan dilakukan dengan membaca jumlah air yang terkondensasi pada tabung buret, kemudian alat dibalik sehingga posisi bola hitam berada
dibagian bawah dan air akan masuk ke dalam sensor. Selanjutnya alat dibalik kembali, sensor ada dibagian atas dan zat cair tetap berada dalam bola hitam. Sedikit Zat cair yang tumpah kedalam tabung buret dibaca sebagai skala awal kemudian alat diletakkan kembali kedalam silinder pelindung. Besarnya penambahan volume air yang terkondensasi dapat diketahui dengan cara, yaitu : Jumlah pembacaan hari ini dikurangi dengan skala awal hari sebelumnya.
Waktu pengamatan dilakukan setiap pagi jam 07.00 WS

Keterangan :
1. Bola sensor hitam dari besi hitam
2. Tabung buret
3. Skala intensitas

CAMBELL STOKES

Campbell Stokes merupakan salah satu jenis alat untuk mengukur lamanya penyinaran matahari (Sunshine duration).

Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam yang ditulis dalam persen terhadap panjang hari. Pembacaan lama penyinaran dilihat pada bekas pembakaran pada kertas pias Campbell Stokes.

Pias Campbell Stokes ada 3 macam, yaitu :

1. Lengkung panjang (11 Okt- 28 Feb)
2. Lurus (11 Sep – 10 Okt) (1 Maret –10 April)
3. Lengkung pendek (11 Aprl – 10 Agst)

AUTOMATIC SOLAR RADIATION STATION (ASRS)

Sistem pemantauan radiasi matahari tanpa pengawasan, yang dapat secara akurat mengamati radiasi matahari langsung, tersebar dan total pada waktu yang sama.

Macam-macam radiasi yang diamati meliputi :
1. Direct Solar Radiation (S) yaitu radiasi langsung dari matahari yang sampai ke permukaan bumi.
2. Radiation Difus (D) yang berasal dari pantulan-pantulan oleh awan dan pembauran-pembauran oleh partikel-partikel atmosfer.
3. Surface Raflectivity (r) yaitu radiasi yang berasal dari pantulan-pantulan oleh permukaan bumi.
4. Out Going Terrestial radiation (O), yaitu radiasi yang berasal dari bumi yang berupa gelombang panjang.
5. Back Radiation (B) yaitu radiasi yang berasal dari awan-awan dan butir-butir uap air dan CO2 yang terdapat dalam atmosfer.
6. Global (total) Radiation (Q)
7. Net Radiation (R)

Alat Automatic Solar Radiation System yang terdapat di Stasiun Klimatologi Palembang terdiri dari:

  • Pyranometer Diffuse (DHI) : mengukur rasdiasi matahari yang diterima bumi secara tidak langsung
  • Pyranometer Global (GHI) : mengukur radiasi total yang dipancarkan matahari, demgan mengukur densitas fluks radiasi matahari dalam satuan W/m2
  • Sensor Photosyntesis Active Radiation (PAR) : menangkap radiasi aktif fotosintesis, dengan menangkap jumlah cahaya yang tersedia untuk fotosintesos yang merupakan cahaya dalam kisaran Panjang gelombang 400-700 nm
  • Sensor Net Radiation : Mengukur kesetimbangan radiasi yang dipancarkan matahari dan radiasi matahari yang dipantulkan dari bumi, pada siang hari radiasi net bernilai positif sedangkan pada malam hari bersifat negative karena pada malam hati bumi tetap memancarkan radiasi yang masih tersimpan di permukaan bumi.
  • Sensor Radiasi Ultraviolet (UV) : Mencakup kisaran Panjang gelombang 100-400 nm. Sinar Ultraviolet terbagi menjadi 3 jenis yaitu, UVA, UVB dan UVC.

BAROGRAPH

Pencatat tekanan udara (barograf) Sebuah pencatat tekanan udara digunakan untuk memonitor tekanan. Pointer dalam barometer aneroid dilengkapi dengan pena dan kertas pias pegas ini terhubung pada pena sehingga perubahan tekanan akan tercatat pada pias yang berputar.

Umumnya, drum membuat satu revolusi per hari, per minggu, atau per bulan dan tingkat rotasi sering dapat dipilih oleh pengguna.

BAROMETER AIR RAKSA

Pencatat tekanan udara  merupakan barometer konvensional yang pertama kali digunakan. Alat ini berbentuk tabung berisi air raksa. Pembacaannya dengan cara membaca nilai tekanan terukur dan dikoreksi dengan nilai suhu sekitar.

Dilengkapi  dengan Dilengkapi thermometer untuk mengetahui suhu udara dalam ruang.

Alat ini tidak boleh terkena sinar Matahari & angin secara langsung dipasang tegak lurus pada dinding yang kuat.

BAROMETER DIGITAL

Pencatat tekanan udara  Barometer digital merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara / tekanan atmosfer secara otomatis. Data tekanan diperlukan untuk menentukan tingkat kepadatan udara disuatu tempat. Satuan yang digunakan adalah hectopascal (hPa) . tekanan udara yang diukur yaitu :
QFF : Tekanan pada rata – rata tinggi muka laut
QNH : Tekanan udara pada ketinggian permukaan laut saat itu
QFE : Tekanan udara di sebuah titik di permukaan bumi.

CUP COUNTER ANEMOMETER 2M

Anemometer merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui  kecepatan angin. Alat ini diletakkan pada sebuah tiang setinggi 2 meter. 

Knots (1 Knots = 1.8 Km/Jam)

WIND FORCE

WIND FORCE merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui  kecepatan dan arah angin. Alat ini diletakkan pada sebuah tiang setinggi 8 meter. 

pengukuran angin sesaat di di ukur dari gerakan lempeng logam (Plat) tipis.

Knots (1 Knots = 1.8 Km/Jam)

ANEMOMETER 10M

Anemometer tinggi 10m merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui arah dan kecepatan angin. Alat ini diletakkan pada sebuah tiang setinggi 10 meter. Alat ini terdiri dari sebuah cup counter dan wind vane. Cup counter digunakan untuk mengukur kecepatan angin sedangkan wind vane digunakan untuk mengetahui arah angin

ANEMOMETER 10M

Thermohygrograh merupakan alat pengukur suhu dan kadar kelembapan pada udara selama kurun waktu 24 jam. Satuan suhu pada Thermohygrograp adalah Celcius, sedangkan satuan pada kelembapan/Relative Humidity (RH) adalah (%).

Thermohygrograph terdiri dari logam panjang bentuk bimetalnya adalah spiral, terpasang pada sumbu horizontal dan diluar kotak thermohygrograph. Jika suhu naik, maka ujung bimetal akan menggerakan pena keatas, begitu juga kalau suhu turun, maka ujung pena kebawah. Sensor Kelembaban udara terbuat dari rambut berwarna memanjang dan bila udara  kering rambut memendek. Alat ini akan merekam suhu dan kelembapan selama 24 jam, yang terekam dikertas pias yang telah ada. 

 

OPEN PAN EVAPORIMETER

Penguapan ini di alam terbuka berlangsung secara laten pada suhu dibawah temperatur didih air. Prosesnya berlangsung pada berbagai permukaan air, tanah, tanaman ataupun benda-benda lain untuk kemudian terlepas ke atmosfer sebagai uap air. Unsur cuaca ini sangat penting gunanya dalam siklus hidrologi. Sebagai komponen siklus hidrologi, penguapan dinyatakan dalam satuan tinggi air yang menguap selama periode tertentu, seperti halnya curah hujan.

Alat Pengamatan Penguapan :
a. Penguapan Panci Klas A
Alat yang dipergunakan untuk mengukur penguapan salah satu diantaranya adalah Penguapan Panci terbuka (panci klas A).
Biasanya alat ini dilengkapi dengan :

  1. Thermometer air.
  2. Cup Counter Anemometer.
  3. Hook Gauge ( alat pengukur tinggi air ).
  4. Still Well ( tempat menempatkan Hook Gauge pada waktu pengamatan )

PENAKAR HUJAN OBSERVATORIUM

Penakar hujan Observatorium berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan yang jatuh dan masuk kedalam corong penakar hujan dalam periode waktu 24 jam , diamati tiap jam 07.00 waktu setempat dan dinyatakan dalam satuan mm ( milimeter ).

Data curah hujan harian didapat dengan membuka kran dan airnya ditampung dalam gelas penakar yang bersatuan mm tinggi air.

 

PENAKAR HUJAN OBSERVATORIUM

Alat Ukur Curah Hujan Otomatis Hellman adalah peralatan meteorologi yang dipergunakan untuk mengukur curah hujan. 

Berikut ini penjelasan tentang alat penakar hujan Otomatis Hellman.

  1. Bahan plat besi + cat anti karat
  2. Ketinggian alat dari tanah 120 cm .
  3. Luas corong 100 cm2
  4. Jam Hillman berputar 24 jam
  5. Pias diganti setiap jam 00.00 UTC ( 07.00 WIB)
  6. Kapasitas pelampung 100 mm

CARA KERJA: Setiap terjadi hujan air akan masuk corong kemudian disalurkan ke pelampung sehingga membuat pena naik dan membuat grafik pada pias. Ketinggian grafik menunjukkan jumlah curah hujan yang turun . Jika curah hujan mencapai 10 mm/ lebih maka pena menunjukkan angka 10 mm sebagai angka maksimal, kemudian air akan tumpah dari pelampung melalui pipa hevel dan pena akan turun lagi ke angka 0 ( nol) . Jika masih ada hujan lagi maka pena akan akan mencatat lagi, demikian berlangsung terus menerus. Dari alat ini dapat diketahui durasi hujan, intensitas hujan dalam jangka waktu tertentu dan kapan terjadinya hujan. Kapasitas pengukurannya tidak terbatas. Jam Hillman menggunakan pegas sehingga harus diputar setiap jangka waktu tertentu Pena digunakan jenis pena cartridge

AUTOMATIC RAIN GAUGE (ARG)

ARG adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengukur jumlah curah hujan dalam satuan waktu tertentu secara otomatis dengan bantuan data logger, Tipping Bucket Rainfall Sensor,  baterai atau panel surya sebagai komponen utama sumber tenaga. Data yang dihasilkan oleh ARG umumnya digunakan untuk monitoring kejadian hujan suatu wilayah.

 

AUTOMATIC RAIN SAMPLER

Automatic Rain Water Sampler (ARWS)  adalah peralatan digunakan untuk mengambil sampel air hujan. Prinsip kerjanya jika terjadi hujan maka sensor akan memberikan trigger atau stimulus pada sistem kontrol untuk membuka tutup tempat penampungan air yang digerakkan oleh motor listrik, selama hujan penutup tersebut tetap terbuka kemudian setelah hujan berhenti maka penutup akan bergerak ke posisi semula. Sehingga air hujan yang di tempat penampungan tak terkena kotoran lain karena tertutup rapat. Kemudian sampel air hujan tersebut diambil 100 ml dan dikirim ke Laboratorium Kualitas Udara BMKG Jakarta untuk dianalisa.

 

 

HIGH VOLUME SAMPLER

HIGH VOLUME SAMPLER  adalah alat pengambil sampel partikulat di udara ambien yang memiliki suatu prinsip kerja dengan menggunakan sistem vakum dengan menarik udara lingkungan sekitar melalui inlet dengan ukuran selektif dan melalui filter.

Di dalam alat ini terdapat motor penghisap  dan flow rate atau pengukur kecepatan aliran udara masuk. Udara dihisap oleh motor bisa melalui celah samping penutup, banyaknya volume udara dicatat pada Flow Rate. 

AUTOMATIC WEATHER STATION (AWS)

Automatic Weather Station (AWS) merupakan stasiun cuaca otomatis yang di desain untuk mengukur dan mencatat parameter-parameter meteorologi secara otomatis. AWS terdiri dari beberapa komponen yaitu sensor, data logger, sistem komunikasi, sistem catu daya, display, dan peralatan pendukung lainnya.  Sensor yang digunakan pada aws yaitu :

  • Termometer berfungsi untuk mengukur suhu dan kelembaban udara
  • Barometer berfungsi untuk mengukur tekanan udara
  • Anemometer berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin
  • Pyranometer berfungsi untuk mengukur radiasi matahari
  • Rain Gauge berfungsi untuk mengukur curah hujan

Sistem catu daya yang digunakan oleh AWS menggunakan solar panel yang akan menyerap energi matahari diubah menjadi energi listrik dan diteruskan ke baterai melalui regulator. Pada dasarnya prinsip kerja AWS yaitu sensor-sensor AWS akan mengukur parameter cuaca kemudian data yang didapat di proses melalui data logger selanjutnya data yang dihasilkan tersebut dikirim melalui modem dengan metode FTP / HTTP ke server BMKG Pusat.

Pengiriman data realtime ke server BMKG dilakukan setiap 10 menit. Data yang dikirimkan dapat di monitoring melalui awscenter.bmkg.go.id. Data yang tersimpan di data logger dapat dipanggil melalui data collect yang terhubung dengan internet.

IKLIM MICRO

Iklim mikro merupakan kondisi iklim pada suatu ruang yang sangat terbatas, alat untuk mengukur iklim mikro yang terdiri dari Anemometer, sensor suhu dan kelembapan digital pada ketinggian 4 m, 7 m, dan 10 m dari permukaan tanah. Alat ini berfungsi untuk mengamati unsur-unsur cuaca dan iklim secara otomatis. Alat ini bermanfaat untuk sektor pertanian seperti pengukuran kecepatan angin, arah angin, suhu dan kelembapan udara.

TERMOMETER TANAH DAN KELEMBAPAN DIGITAL

Termometer tanah digital berfungsi untuk mengukur suhu tanah dan kelembapan secara otomatis pada kedalaman tertentu. Termometer tanah digital  mengukur suhu tanah berumput dan suhu tanah gundul dengan kedalaman 0, 2, 5, 10, 20, 50 dan 100 cm. 

PARTIKULAT MATTER (PM2.5)

Partikulat (PM 2.5) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron (mikrometer).

Pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3). Pemantauan PM2.5 yang dilakukan oleh BMKG ini baru dimulai sejak tahun 2020.

Prinsip kerja dari BAM1020 adalah pada saat awal sampel, sistem memancarkan sinar beta ke filter tape yang masih bersih, sinar beta tersebut dideteksi dan dihitung oleh detektor sebagai pembacaan nilai nol. Kemudian BAM-1020 memajukan filter tape ke nozzle, dimana pompa akan menarik udara dari luar dan titik debu diarakan ke filter tape. Titik debu yang tercatat melalui filter tape ditempatkan kembali di antara sinyal beta dan detektor sehingga menyebabkan adanya redaman sinyal sinar beta yang digunakan untuk menentukan massa partikel pada filter. Massa partikel digunakan untuk menghitung konsentrasi volumetrik partikel di udara ambien.

Nilai Ambang Batas (NAB) adalah batas konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien adalah 65 µgram/m3. Adapun kriteria ambang batas konsentrasi PM 2.5 sebagai berikut :

  1. Baik : 0 – 15 µgram/m3
  2. Sedang : 16 – 65 µgram/m3
  3. Tidak Sehat : 66 – 150 µgram/m3
  4. Sangat Tidak Sehat : 151 – 250 µgram/m3
  5. Berbahaya : > 250 µgram/m3

 

Scroll to Top