KUMPULAN BERITA / KEGIATAN STAKLIM SEMARANG

Semarang - Sekolah Lapang Iklim (SLI) merupakan Program Unggulan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebagai bentuk respon kongkrit dalam mendukung aksi adaptasi terhadap perubahan Iklim serta meningkatkan pemahaman informasi iklim bagi para petani dan penyuluh pertanian. Hingga tahun 2019, secara nasional SLI telah menjangkau lebih dari 11.000 peserta dari penyuluh pertanian, pemerintah daerah, babinsa dan petani di 33 provinsi dan sebanyak hampir 500 peserta diantaranya di Jawa Tengah

Mulai tahun 2020, BMKG mulai meninggalkan konsep lama menjadi SLI Operasional, dimana konsep tersebut dalam bentuk sharing kegiatan dengan Dinas atau Instansi terkait dan Kota Semarang merupakan wilayah pertama sebagai awal dari 6 rangkaian kegiatan SLI Operasional yang kemudian dilanjutkan di Kabupaten Semarang.Bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kota Semarang, pelaksanaan SLI Operasional dilaksanakan di Kecamatan Gunungpati, Kecamatan Mijen dan Kecamatan Tugu.

Pembukaan Kegiatan SLI Operasional berupa Sosialisasi Agroklimat yang dilaksanakan di BPP Kecamatan Gunungpati dihadiri oleh beberapa undangan baik langsung maupun melalui daring. Hadir di BPP Gunung Pati, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kota Semarang, bapak Ari Patria Wijanarko, SH., MM mewakili Kepala Dinas Pertanian bersama rombongan, sementara Ir. Tuban Wiyoso, M.Si selaku Koordinator BMKG Jawa Tengah dan Kepala Stasiun Klimatologi Semarang turut hadir bersama rombongan. Acara dibuka oleh Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan yang diwakili oleh bapak M. Agung Fauzi melalui sambungan daring. Turut pula hadir melalui media daring, para Kepala UPT BMKG Jawa Tengah dan para Kepala UPT BMKG penyelenggara SLI.

Dalam sambutannya, Ari Patria Wijanarko menyampaikan bahwa Kota Semarang sebagai kota industri dan jasa perlu meningkatkan kualitas di sektor pertanian, sehingga informasi dari BMKG sangat diperlukan untuk melengkapi wawasan petani yang selama ini belum memanfaatkan informasi iklim dan ada yang masih menggunakan kebiasaan dan pranata mangsa.

Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan melalui sambutan tertulis berpesan bahwa dalam menjalankan aktivitas ini tentunnya tidak mudah ditengah situasi pandemic COVID 19 ini. Untuk itu SLI operasional harus menerapkan aktivitas kebiasaan baru (New Normal). Konsep aktifitas SLI operasional “New Normal” adalah dengan menerapkan aturan protokol kesehatan untuk aktifitas pembelajaran yang mengharuskan pertemuan secara fisik (offline). Sedangkan untuk pembelajaran jarak jauh (on line) sudah disiapkan modul-modul video visual yang dapat juga dimanfaatkan oleh para peserta SLI berupa pembelajaran jarak jauh akan dikembangkan melalui kemasan video materi terkait iklim. Selain itu, konsep SLI operasional new normal juga menyediakan media konsultasi iklim yang memanfaatkan media komunikasi whatsapp group sehingga lebih interaktif.

Kegiatan SLI Operasional di Kecamatan Gunungpati diikuti oleh 20 orang peserta, terdiri dari 3 orang PPL dan POPT serta 17 perwakilan dari kelompok tani. Materi-materi yang disampaikan adalah Pengenalan Alat Pengukur Hujan; Pemahaman Cuaca dan Iklim; Pemahaman Informasi Iklim dan Musim ; dan yang terakhir adalah materi Pemahaman Iklim Ekstrim dalam Upaya Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim.

Melalui Sekolah Lapang Iklim Operasional serta materi-materi yang disampaikan, diharapkan para peserta mampu memahami serta mengaplikasikan dalam kegiatan budidaya pertanian untuk mengurangi kendala-kendala akibat dampak iklim dan musim yang bervariasi.